Warga RI Mohon Sabar, Pemerintah Bakal Naikkan Harga Beras

Pekerja mengangkat karungan beras di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Rabu, (22/2). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Pemerintah bakal menaikkan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras. Saat ini, pemerintah tengah melakukan pemnbahasan untuk kenaikan harga beras.

“Betul, HET beras bakal dinaikkan tapi masih di dalam pembahasan. Sudah pembahasan kemarin tinggal penetapan-penetapan saja diharmonisasikan,” kata Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

“Memang perlu disesuaikan sehingga kami di rakortas (rapat koordinasi terbatas) kemarin sudah dihitung-hitung, dengan kenaikan yang wajar pengaruh inflasinya kecil,” ujarnya.

Saat ini, HET beras mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 57/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras, HET beras medium dan beras premium ditetapkan berdasarkan wilayah penjualan.

Untuk wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan, serta Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), juga Sulawesi, HET beras medium adalah Rp9.450 per kg dan premium Rp12.800 per kg.

Untuk wilayah Sumatra kecuali Lampung dan Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan, HET beras adalah Rp9.950 per kg medium dan Rp13.300 per kg premium.

Sedangkan, untuk wilayah Maluku dan Papua, HET beras medium adalah Rp10.250 per kg dan premium Rp13.600 per kg.

Lalu berapa rencana kenaikan HET yang akan ditetapkan pemerintah?

“Mungkin sekitar 8-10 persen. Kemarin 8 persen untuk beras premium, 10-15 persen medium dari harga sekarang,” kata Ketut Astawa.

Sementara itu, Panel Harga Badan Pangan pukul 14.33 WIB (Rabu, 15/3/2023) menunjukkan, harga beras premium naik ke Rp13.500 per kg dan beras medium naik ke Rp11.820 per kg.

Selain itu, pemerintah juga akan menyesuaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

“Kemarin rakortas sudah ditentukan, kita menunggu tapi yang jelas HPP disesuaikan,” katanya.

Menurut Ketut Astawa, besaran HPP baru nantinya tak akan berbeda jauh dari fleksibilitas harga yang baru saja ditetapkan Kepala Bapanas. Yaitu, Gabah Kering Panen (GKP di petani dipatok Rp5.000/kg dan Gabah Kering Giling )GKG) di penggilingan sebesar Rp6.200/kg.

Kemudian, GKG di gudang Perum Bulog dihargai sebesar Rp6.300/kg dan beras di gudang Bulog Rp9.950/kg.

“Mendekati, bisa di bawah dikit tapi tidak mungkin diatas,” kata Ketut Astawa.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, Bapanas akan segera mengumumkan HPP gabah dan beras terbaru. Menyusul penurunan harga gabah kering panen (GKP) memasuki musim panen raya di sejumlah wilayah di Tanah Air.

“Pemerintah ini sedang menghitung dan nanti segera diumumkan oleh Badan Pangan Nasional, harga GKP-nya ini harusnya berapa,” kata Jokowi usai menyaksikan panen raya padi di Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).

“Ini di banyak provinsi kan baru panen raya. Dan, tadi saya menanyakan langsung kepada para petani bahwa GKP (gabah kering panen)-nya jatuh di harga Rp4.200, memang terlalu rendah,” ujarnya.

“Kita harapkan harga gabah di petani itu wajar, harga beras di pedagang itu wajar, harga pembelian beras oleh masyarakat juga pada posisi yang wajar. Semuanya mendapatkan manfaat dan keuntungan dari perhitungan itu,” kata Jokowi.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*