Pergerakan Warga RI Libur Natal-Tahun Baru Diramal Naik 143%

Pergerakan Warga RI Libur Natal-Tahun Baru Diramal Naik 143%

Calon penumpang distasiun kereta Pasar Senen, Jakarta, Jumat (24/12/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pergerakan masyarakat pada saat musim liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 bisa mencapai 107,63 juta orang atau 39,83% dari total populasi nasional. Angka ini melompat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Demikian hasil survei daring potensi pergerakan masyarakat masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.

“Pada libur Nataru tahun lalu diprediksi yang melakukan pergerakan 44,17 juta orang, sementara tahun ini diprediksi 107,63 juta orang. Jadi meningkatnya sangat signifikan di atas seratus persen, yaitu 143,65%,” https://slots-kas138.site/ kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan resmi Kemenhub, Senin (20/11/2023).

Alasan masyarakat bepergian di masa libur Natal dan Tahun Baru yang paling tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata (45,29%). Kemudian liburan pulang kampung (30,15%), serta merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman (18,98%).

Lebih lanjut, pilihan moda transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan didominasi penggunaan kendaraan pribadi, yaitu mobil 35,57% (39,97 juta orang) dan motor 17,92% (20,14 juta orang).

Sedangkan untuk transportasi umum, pergerakan didominasi moda kereta api 13,16% (14,79 juta orang), pesawat 11,91% (13,38 juta orang), bus 10,94% (12,29 juta orang), kapal penyeberangan 6,04% (6,78 juta orang), dan kapal laut 3,44%. (3,86 juta orang).

Simpul transportasi yang akan dipadati penumpang baik dari daerah asal maupun tujuan, diantaranya yaitu Stasiun Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Bandung, Stasiun Tugu, Terminal Tipe A Amplas Medan, Terminal Tipe A Purbaya, Pelabuhan Penyeberangan Merak, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tenau, Bandara Soekarno Hatta, dan Bandara Ngurah Rai.

dengan melihat banyaknya pergerakan ke lokasi wisata dan penggunaan mobil dan motor yang cukup besar, maka perlu disiapkan langkah antisipasi pengaturan lalu lintas di titik-titik krusial.

“Kami akan berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah, Kepolisian, pengelola jalan tol, BMKG, Badan SAR Nasional, dan unsur terkait lainnya,” kata Budi Karya.

Lebih lanjut, pilihan moda transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan didominasi penggunaan kendaraan pribadi, yaitu mobil 35,57% (39,97 juta orang) dan motor 17,92% (20,14 juta orang).

Sedangkan untuk transportasi umum, pergerakan didominasi moda kereta api 13,16% (14,79 juta orang), pesawat 11,91% (13,38 juta orang), bus 10,94% (12,29 juta orang), kapal penyeberangan 6,04% (6,78 juta orang), dan kapal laut 3,44%. (3,86 juta orang).

Simpul transportasi yang akan dipadati penumpang baik dari daerah asal maupun tujuan, diantaranya yaitu Stasiun Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Bandung, Stasiun Tugu, Terminal Tipe A Amplas Medan, Terminal Tipe A Purbaya, Pelabuhan Penyeberangan Merak, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tenau, Bandara Soekarno Hatta, dan Bandara Ngurah Rai.

dengan melihat banyaknya pergerakan ke lokasi wisata dan penggunaan mobil dan motor yang cukup besar, maka perlu disiapkan langkah antisipasi pengaturan lalu lintas di titik-titik krusial.

“Kami akan berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah, Kepolisian, pengelola jalan tol, BMKG, Badan SAR Nasional, dan unsur terkait lainnya,” kata Budi Karya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*