Kabar Terkini Negosiasi Hamas-Israel oleh Qatar, Seperti Apa?

Kabar Terkini Negosiasi Hamas-Israel oleh Qatar, Seperti Apa?

Tentara Israel saat operasi darat melawan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza, Senin (13/11/2023). (Israel Defense Forces/Handout via REUTERS)Mediator Qatar pada Rabu (15/11/2023) berusaha untuk merundingkan kesepakatan antara Hamas dan Israel yang mencakup pembebasan sekitar 50 sandera sipil dari Gaza dengan imbalan gencatan senjata selama tiga hari.

Seorang pejabat yang https://pejuangkas138.store/ mengetahui perundingan tersebut mengatakan kesepakatan sedang dibahas dan dikoordinasikan dengan Amerika Serikat (AS).

Kesepakatan ini juga akan membuat Israel membebaskan sejumlah perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara-penjara Israel dan meningkatkan jumlah bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza.

Ini akan menandai pembebasan sandera terbesar yang disandera oleh Hamas sejak kelompok militan Palestina menyerbu perbatasan Gaza, menyerang beberapa bagian Israel dan menyandera ke daerah kantong tersebut.

“Hamas telah menyetujui garis besar kesepakatan ini, namun Israel belum dan masih merundingkan rinciannya,” kata pejabat tersebut, dilansir Reuters.

Tidak diketahui berapa banyak perempuan dan anak-anak Palestina yang akan dibebaskan Israel dari penjara sebagai bagian dari perjanjian yang sedang dibahas.

Ruang lingkup perundingan yang dipimpin Qatar telah berubah secara signifikan dalam beberapa minggu terakhir, namun faktanya perundingan tersebut kini terfokus pada pembebasan 50 tahanan sipil dengan imbalan gencatan senjata selama tiga hari.

Negara Teluk Qatar yang kaya memiliki jalur komunikasi langsung dengan Hamas dan Israel. Sebelumnya, mereka telah membantu memediasi gencatan senjata antara keduanya. Kesepakatan semacam itu mengharuskan Hamas menyerahkan daftar lengkap sisa sandera sipil yang masih hidup yang ditahan di Gaza.

“Pembebasan seluruh sandera yang lebih menyeluruh saat ini belum dibahas,” kata pejabat itu.

Belum ada tanggapan langsung dari para pejabat Israel dengan alasan keengganan untuk melemahkan diplomasi atau memicu laporan yang mereka anggap sebagai “perang psikologis” yang dilakukan oleh Hamas dari Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*