Tudingan ibunda Virgoun, Eva Manurung, seputar Inara Rusli melakukan judi saham langsung viral di media sosial dan media massa. Inara juga akhirnya angkat bicara mengenai hal tersebut.
“@mommy_starla apa kau bilang tabayyun? Uang 200 juta kau kemanain Ina? Kau main saham hilang uang 200 juta. Di mana itu kau judikan, di saham kan?” tulis Eva Manurung dalam komentar di media sosial, seperti dikutipĀ detik, (14/5).
Sementara itu, Inara langsung https://apkdwslot88.com/ memberikan tanggapan bahwa saham yang dibeli bukanlah judi lantaran Inara membelinya lewat aplikasi trading dari perusahaan sekuritas yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Inara juga menjelaskan hal-hal terkait risiko investasi saham sepertiĀ floating loss, hingga bukti keuntungan, dan dia pun mengaku pernah mengikuti undangan rapat dari emiten yang dipegang. Semua klarifikasi itu dilakukan Inara lewat unggahan Instagram Story-nya.
“Nih sebagian profit yang didapat (tahun) 2022 kemarin. Nggak banyak sih, ya harap maklum namanya juga perdana, masih pemula. Ada salah-salah perhitungan karena memang kemarin tiba-tiba IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) anjlok,” ungkap Inara Rusli sambil memperlihatkan data untung dan rugi yang dia dapatkan.
“Ya mau cuan gede dan instan cuma pesugihan sama prostitusi. Itu juga pasti ada resiko,” tulis Inara lagi di bagian paling bawah postingannya.
Saham bisa dipakai investasi atau trading
Sudah berkali-kali dilakukan pembahasan seputar saham yang seringkali dianggap judi oleh masyarakat awal. Saham merupakan surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan sah seseorang terhadap perusahaan.
“Investasi saham sama dengan memiliki perusahaan, bermitra bersama pemilik perusahaan lainnya, dengan tujuan agar perusahaan mengembangkan usahanya dan investor dapat memperoleh keuntungan usaha di masa depan,” ujar Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi dalam video berjudul Apakah Investasi Saham sama dengan Berjudi?” yang diunggah akun youtube resmi BEI.
Istilah “main saham,” itu sendiri juga merupakan istilah yang kurang tepat digunakan dan selalu membawa konotasi negatif terhadap instrumen investasi yang satu ini.
Sejatinya, seseorang bisa melakukan dua cara untuk meraup keuntungan dari saham.
Pertama, adalah dengan berinvestasi atau membeli saham perusahaan baik sekali beli dalam jumlah besar atau bertahap, dan memegangnya dalam jangka panjang. Bila bisnis dari emiten saham yang dibeli tumbuh, maka harga sahamnya pun akan ikut bertumbuh dan emiten juga akan membagikan keuntungan (dividen) bagi pemegang sahamnya.
Kedua adalah dengan melakukan trading atau jual-beli jangka pendek. Harga saham yang berfluktuasi setiap di jam perdagangan akan memunculkan peluang keuntungan yang bisa digunakan untuk menambah penghasilan.
Mereka yang melakukan trading, memperlakukan saham layaknya barang yang dijual di pasar. Ibarat BEI adalah pasarnya, perusahaan sekuritas adalah gerai dalam pasar, dan saham-saham tersebut adalah barang yang diperjualbelikan di gerai.